Sejalan dengan perkembangnan Keberadaan Rumah Sakit Islam (RSI) Aisyiyah dan pendirian Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) RSIA, telah melahirkan Persaudaraan Haji RSI Aisyiyah atau dengan sebutan PERHARSIA yang dimulai sejak tahun 1993 oleh pimpinan RSI Aisyiyah: dr.H. Samsul Islam Mkes, dr.H. Karyono, dr.H. Setyowati dan dr.H. Teguh Wahyu sardjono. Maka peran pendirian KBIH RSIA yang dipimpin oleh Ibu Hj, Yulia Afandi bersama Ibu Hajjah Walidah Sacheh didukung Tim Bina Rohani RSIA beserta tokoh-tokoh Muhammadiyah Aisyiyah yang lain telah melahirkan Persaudaraan Haji (PERHARSIA) hingga angkatan 5 (lima).
Pada tahun 1996 bapak Direktur RSI Aisyiyah Malang saat itu dr. Samsul Islam mengumpulkan semua pimpinan RSIA, diantaranya dr. H. Teguh Wahyu Sarjono, MSc, dr. Hj Setyowati Karyono, dr. H. Karyono Mintarum, Sp.PK, Imam Abda’I Binroh, drs. Bahrul Taufani dan Pengurus KBIH (Hj. Yulia Affandi, Hj. Walidah Sacheh, Bapak ir. Yulius ) dan para ketua PERHARSIA 1 sampai 4 (Bpk Haji Kusuma Hersanjaya, Bapak dr. H. Agus Budiono, Bapak dr. H. Marwoto, Bapak H. Imam Hardjanto) serta para anggota PERHARSIA lainnya di Masjid RSIA (saat itu di tengah Taman RSIA) untuk musyawarah prihal telah menerima wakaf rumah seluas 700 M2 di Mondoroko yakni milik kakak dr. Samsul yang bernama Ibu Mudrikah, dengan harapan wakaf tersebut diterimakan oleh PDM Kota Malang dan dikelola Persaudaraan Haji RSIA guna memupuk dan melestarikan kemabruran.
Musyawarah yang telah dilaksakan menghasilkan beberapa point diantaranya sebagai berikut:
Maka saat pembukaan Manasik Haji angkatan ke-5 telah dideklarasikan dan diserahkan wakaf dihadapan jamaah oleh Ibu Hj. Mudrikah kepada PDM kota Malang (Bapak H. Mukhlis Usman) yang kemudian diserahkan kepada Dokter Samsul selaku Pembina Perharsia dan Direktur RSIA.
Kemudian disepakati identitas nama pondok yaitu Pondok Yatim Modern PERHARSIA yang merupakan nama awal lembaga sosial yang dihimpun dan dibentuk oleh Persaudaraan Haji RS Islam Aisyiyah (PERHARSIA) Kota Malang. Dengan Alamat lengkapnya yakni di Jl. Mondoroko IV no.4, Banjararum, Singosari, Kabupaten Malang.
Bermula dari keprihatinan dan kepedulian sosial yang tinggi, PERHARSIA mengumpulkan dana untuk anak-anak yatim, anak yang kurang mampu hingga anak yang memiliki latar belakang bermasalah untuk berhak mendapatkan apa yang mereka butuhkan.
Berawal hanya bangunan utama dan tanah seluas 700 m2 yang berasal dari wakaf saudara dr. Samsul. Kemudian Pondok Yatim Modern PERHARSIA dibangun hampir selama setahun, selesai pada tahun 1997 dan diresmikan pada tahun yang sama.
Setelah itu pengasuhan pondok diserahkan kepada Imam Safi’i dengan beberapa anak asuh yang sudah mulai tinggal di pondok.
Pada awal pengasuhan sudah berdiri bangunan utama serta kamar pengasuh dan lahan lain masih berupa tanah kosong (alas). Dalam merintis dan mengurus program pengasuhan Pondok Yatim Modern PERHARSIA Imam Safi’i dibantu oleh istri, kemudian selang beberapa bulan dibantu oleh Hafidz Fadillah. Saat itu sudah terdapat sekitar 5-6 anak asuh yang berasal dari Malang Selatan.
Pada pengasuhan Hafidz, anak asuh sudah bertambah sekitar 10 anak yang berasal dari Malang Selatan. Setiap anak yang ingin masuk, diadakan survey ke lokasi rumah calon anak asuh, dengan tujuan agar anak yang menjadi sasaran benar-benar layak dan berhak mendapatkan bantuan. Anak asuh juga wajib tinggal di pondok dan bersekolah di area terdekat pondok. Program–program harian yang dipimpin ustad/orang di bidangnya sudah mulai dilaksanakan dan sedikit banyak dedikasi dari teman seperjuangan yakni Ahmad Dariyanto dalam membantu mengurus program pengasuhan.
Dari waktu ke waktu, nama pondok berganti menjadi Pondok Yatim PERHARSIA dan terdapat Plang Identitas di depan Pondok. Pada tahun 2008, Alhamdulillah dengan bantuan dana dari para donator, dibangun gedung dengan 6 kamar tidur, dapur serta tempat jemuran dan 5 kamar mandi.
Pada periode pengasuhan Dariyanto, hampir seluruh anak asuhnya adalah anak asuh yang baru berbeda dengan periode sebelumnya. Dengan sekitar 15 anak asuh yang berasal dari daerah sekitar pondok dan beberapa dari daerah Ngajum, Malang Selatan.
Dengan meluaskan jangkauan penerima yang awalnya khusus anak yatim, pada periode Bpk. Dariyanto anak yatim/piatu, yatim dan piatu, anak kurang mampu hingga anak yang memiliki latar belakang yang bermasalah dapat diterima. Setelah itu nama Lembaga berganti menjadi Panti Asuhan PERHARSIA dan memasang plang identitas di depan gang pinggir jalan raya.
Pada awal tahun 2020 kamar mandi direnovasi dengan fasilitas tambahan diantaranya shower, tandon air bawah dan septic tank. Kemudian dengan diprakarsai oleh Bapak Agus Perharsia 21, dibangunkan Depot Air Minum Isi ulang di depan pondok sebagai ajang para anak asuh untuk melayani masyarakat dan menumbuhkan jiwa entrepreneur.
Pada bulan November 2021, Yayasan Dar Assunnah Indonesia memberikan dana dari investor Timur Tengah dr. Amzad dengan tujuan untuk pembangunan masjid di Panti Asuhan PERHARSIA. Pembangunan dimulai akhir bulan November 2021 dan diresmikan sekaligus penyerahan oleh pengurus Yayasan Dar Assunnah Indonesia kepada pengurus PERHARSIA pada tanggal 27 maret 2022. Masjid dibangun berbentuk Ka’bah sesuai dengan kiblat Persaudaraan Haji RSIA (PERHARSIA) dan diberi nama Masjid Yahya PERHARSIA.